Entah benar atau tidak, sebaiknya bersiap"lah, Jangan panik, tetap tenang, dan berdoalah. Ingatlah untuk lebih banyak senyum, lebih banyak mencintai, lebih banyak memaafkan.. setiap hari. Akan lebih baik untuk menghindari perjalanan jauh sepanjang bulan Desember 2012. NASA memperkirakan kegelapan total pada 23-35 Dec 2012 pada saat "sejajarnya alam semesta". Ilmuan US memperkirakan perubahan alam semesta, kegelapan total pada planet (bumi, red) selama 3 hari dimulai pada 23 Des 2012. Ini bukanlah akhir dari dunia, ini adalah "kesejajaran alam semesta", dimana matahari dan bumi akan berada pada satu garis lurus untuk pertama kalinya. Bumi akan bertukar tem,pat dari dimensi ke 3 ke dimensi 0, lalu bertukar lagi ke dimensi ke 4. Selama perpindahan ini, seluruh alam akan menghadapi perubahan besar, dan kita akan melihat Dunia yang benar" baru. (mungkin dimensi disini lebih ke arah posisi bumi kali yee ) Kegelapan selama 3 hari ini diperkirakan akan terjadi pada tanggal 23, 24 dan 25 Des, Selama kejadian ini terjadi, ketenangan adalah hal yang sangat dibutuhkan, saling peluk satu sama lain, berdoa, dan terus berdoa. Beristirahatlah selama 3 hari ini. Dan mereka yang bertahan akan menghadapi Dunia yang benar" baru ... bagi mereka yang tidak bersiap" akan banyak yang mati karena rasa takut. Berbahagialah, nikmati waktu yang ada mulai dari sekarang. Jangan khawatir, dan berdoalah kepada Tuhan setiap hari. Banyak sekali pembahasan tentang apa yang akan terjadi di tahun 2012, tapi banyak yang tidak percaya, karena mereka takut akan menciptakan kepanikan dan ketakutan pada semua orang. Kita tidak tahu pasti apa yang akan terjadi, tapi saya rasa tidak akan sia" untuk mempercayai NASA tentang persiapan yang harus dilakukan.
#Kita tidak harus percaya terhadap berita yang telah disebarkan ini, Sebab ada kemungkinan akurasi kebenaran berita ini minim ataupun Hoax. Tetap selidiki kebenaran bumi akan gelap selama 3 hari yang diterbitkan oleh Nasa.
Jumat, 14 Desember 2012
Kamis, 13 Desember 2012
WOW bumi berbicara !
Manusia yang tak henti berbicara, deru kendaraan, hembusan agin, rudal yang meledak, segala macam bunyi dan kebisingan ada di dalam Bumi. Tapi suara macam apa yang dipancarkan planet biru ke luar angkasa.
Suara aneh mirip dengungan ditangkap oleh satelit kembar Radiation Belt Storm Probe (RBSP) milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang baru diluncurkan 30 Agustus 2012 lalu.
Dua satelit tersebut menangkap gelombang yang radio mirip kicauan dan siulan yang dipancarkan magnetosfer Bumi pada Rabu 5 September 2012 lalu. Menangkap suara "nyanyian" Bumi. Dengarkan suaranya di tautan ini.
Suara ini juga bisa didengar telinga manusia di luar angkasa. Asal, orang tersebut melepas helmnya saat melayang di luar angkasa. Juga tak ada gangguan penerimaan suara di ruang hampa udara.
Craig Kletzing, dari University of Iowa, adalah peneliti utama Electric and Magnetic Field Instrument Suite and Integrated Science (EMFISIS), instrumen yang ada dalam dua satelit tersebut. Ia mengatakan, manusia sejatinya sudah mengetahui suara ini selama beberapa dekade.
"Penerima gelombang radio terbiasa menangkapnya, terdengar seperti kicauan burung," kata dia seperti dimuat Daily Mail.
Suara itu biasanya mudah didengar kala pagi, berbarengan dengan suara burung. "Itu mengapa kadang-kadang diumpamakan sebagai "nyanyian fajar"."
Suara tersebut dipancarkan oleh partikel energik di tingkat atas dari magnetosfer Bumi, sebelum akhirnya bunyi itu berbalik ke sabuk radiasi yang mengelilingi Bumi.
Satelit kembar RBSP mengelilingi Bumi dalam orbit elips, kadang-kadang melayang rendah 37s mil di atas tanah, terkadang hingga ketinggian 20.000 mil.
Suara aneh mirip dengungan ditangkap oleh satelit kembar Radiation Belt Storm Probe (RBSP) milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang baru diluncurkan 30 Agustus 2012 lalu.
Dua satelit tersebut menangkap gelombang yang radio mirip kicauan dan siulan yang dipancarkan magnetosfer Bumi pada Rabu 5 September 2012 lalu. Menangkap suara "nyanyian" Bumi. Dengarkan suaranya di tautan ini.
Suara ini juga bisa didengar telinga manusia di luar angkasa. Asal, orang tersebut melepas helmnya saat melayang di luar angkasa. Juga tak ada gangguan penerimaan suara di ruang hampa udara.
Craig Kletzing, dari University of Iowa, adalah peneliti utama Electric and Magnetic Field Instrument Suite and Integrated Science (EMFISIS), instrumen yang ada dalam dua satelit tersebut. Ia mengatakan, manusia sejatinya sudah mengetahui suara ini selama beberapa dekade.
"Penerima gelombang radio terbiasa menangkapnya, terdengar seperti kicauan burung," kata dia seperti dimuat Daily Mail.
Suara itu biasanya mudah didengar kala pagi, berbarengan dengan suara burung. "Itu mengapa kadang-kadang diumpamakan sebagai "nyanyian fajar"."
Suara tersebut dipancarkan oleh partikel energik di tingkat atas dari magnetosfer Bumi, sebelum akhirnya bunyi itu berbalik ke sabuk radiasi yang mengelilingi Bumi.
Satelit kembar RBSP mengelilingi Bumi dalam orbit elips, kadang-kadang melayang rendah 37s mil di atas tanah, terkadang hingga ketinggian 20.000 mil.
Tujuan dua satelit itu adalah untuk mempelajari Sabuk Van Allen yang mengelilingi Bumi, khususnya mengungkap partikel pembentuk sabuk radiasi.
Langganan:
Postingan (Atom)